PEDOMAN DASAR DAN CARA MELATIH ANJING
A. Berjalan dengan terikat tali penuntun disamping pawang.
Perintah : - Samping - Aba-aba dalam barisan:
Mengikuti aba-aba dalam P.B.B.
Dengan tangan kiri menggenggam tali penuntun pada ujung yang terkait pada rantai leher dan tangan kanan dimasukkan pada lubang tali penuntun pada ujung yang lain serta mengatur kepanjangannya, anjing dibiasakan untuk berjalan sejajar dengan pawang ; Dimana dada anjing harus segaris dengan kaki pawang. Anjing yang untuk pertama kali dirantai tentu akan mengadakan sedikit perlawanan, disini pawang harus dapat meyakinkan anjing bahwa rantai tersebut tidak membahayakan anjing, sehingga anjing tidak perlu takut atau menghindari rantai tersebut dan sekaligus anjing harus tahu bahwa kalau dia menurut tidak akan menyebabkan rasa sakit.
Pada hari-hari pertama anjing diperkenalkan dengan penggunaan rantai dan tali penuntun dan diajak berjalan serta diajarkan mengikuti pawang dengan langkah biasa, lambat maupun cepat, belok kiri, kanan maupun balik kanan. Setelah anjing sudah terbiasa berjalan disamping pawang dengan terikat rantai leher dan tali penuntun dan tidak menarik pawang atau justru perlu ditarik oleh pawang karena berjalan dibelakang pawang, barulah diajarkan pelajaran-pelajaran berikutnya.
Untuk menghindari anjing berjalan didepan atau dibelakang pawang, selama berjalan pawang harus berbicara dengan anjingnya dengan kata-kata yang memuji bila anjing berjalan dengan benar. Bila pada tahap awal ini dibiasakan, maka anjing akan terbiasa untuk berjalan disamping pawang, karena anjing akan berusaha untuk melihat dan mendengar dari sumber suara yaitu mulut pawang. Pada saat akan jalan atau merubah posisi, pawang dapat membantu anjing dengan tepukan tangan kiri pada kaki kiri dengan disertai perintah/aba-aba : - samping dan kalau anjing mampu melaksanakan perintah jangan lupa meberi pujian, dengan kata-kata : bagus/good.
ISYARAT: Sebagai isyarat agar anjing tetap berjalan disamping adalah tepukan tangan kiri pada paha kiri, disertai aba-aba samping.
A. Berjalan dengan terikat tali penuntun disamping pawang.
Perintah : - Samping - Aba-aba dalam barisan:
Mengikuti aba-aba dalam P.B.B.
Dengan tangan kiri menggenggam tali penuntun pada ujung yang terkait pada rantai leher dan tangan kanan dimasukkan pada lubang tali penuntun pada ujung yang lain serta mengatur kepanjangannya, anjing dibiasakan untuk berjalan sejajar dengan pawang ; Dimana dada anjing harus segaris dengan kaki pawang. Anjing yang untuk pertama kali dirantai tentu akan mengadakan sedikit perlawanan, disini pawang harus dapat meyakinkan anjing bahwa rantai tersebut tidak membahayakan anjing, sehingga anjing tidak perlu takut atau menghindari rantai tersebut dan sekaligus anjing harus tahu bahwa kalau dia menurut tidak akan menyebabkan rasa sakit.
Pada hari-hari pertama anjing diperkenalkan dengan penggunaan rantai dan tali penuntun dan diajak berjalan serta diajarkan mengikuti pawang dengan langkah biasa, lambat maupun cepat, belok kiri, kanan maupun balik kanan. Setelah anjing sudah terbiasa berjalan disamping pawang dengan terikat rantai leher dan tali penuntun dan tidak menarik pawang atau justru perlu ditarik oleh pawang karena berjalan dibelakang pawang, barulah diajarkan pelajaran-pelajaran berikutnya.
Untuk menghindari anjing berjalan didepan atau dibelakang pawang, selama berjalan pawang harus berbicara dengan anjingnya dengan kata-kata yang memuji bila anjing berjalan dengan benar. Bila pada tahap awal ini dibiasakan, maka anjing akan terbiasa untuk berjalan disamping pawang, karena anjing akan berusaha untuk melihat dan mendengar dari sumber suara yaitu mulut pawang. Pada saat akan jalan atau merubah posisi, pawang dapat membantu anjing dengan tepukan tangan kiri pada kaki kiri dengan disertai perintah/aba-aba : - samping dan kalau anjing mampu melaksanakan perintah jangan lupa meberi pujian, dengan kata-kata : bagus/good.
ISYARAT: Sebagai isyarat agar anjing tetap berjalan disamping adalah tepukan tangan kiri pada paha kiri, disertai aba-aba samping.
to be continued.......